Sabtu, 06 Oktober 2012

ABADE Goes To . . . .

Happy Birthday ABADE..
6 tahun!!!!!

( Special Posting, dedicated for you all ABADE Stars )

ABADE itu Akuntansi B Angkatan Dua ribu Enam. Resmi berdiri sejak 11 September 2006 :)
ABADE is friends, enemy, competitor, buddy, family..
ABADE is friendship, competition, share, and all emotion...
This, a part of memory's, a journey of ABADE...

December 2007, Jatim Park 1
( Kita masih pada cupu!! )

June 2008, Coban Rais
( Konflik panas!!! )

November 2008, ESP Graduate
( Anggap aja latian wisuda )

Januari 2009, Study Excursie
( Capek, Marah-marah, Berantem, Seret-seret di pantai )








Maret 2010, Tamban Beach
( Habis-habisin aja duit kas kelas )





June 2010, Paralayang
( ehmmm, gunung paderman?? wkwkwkkw )


June 2010, Cangar
( ini poto pernikahan tergak jelas sedunia )




June 2010, Bakso Bakar (and ant's street)
( yo yang mbeler yang mbeler )

 July 2010, FinalWorld Cup
( .........................................)
 July 2010, Coban Kembar
( jembatan bergoyang )

July 2010, Expedisi Bromo
( batre, batre, batre )


July 2010, Ngliyep
( ..........................)
July 2010, Ijabsah (?)
( silahkan isi keterangan sendiri )
July 2010, YUDISIUM !!!
( ini yudisium terabsurd, sungguh! )


 August 2010, GRADUATE!!!!
( Sayang nya gak bisa bareng-bareng semua lulus bareng :( )

 August 2010, Buka Puasa di berbagai tempat
( ini terakhir bisa kumpul pasukan abade, team 8 )







Arggggggggggggggggghhhhhhhh, i miss that moments so much!!!!
Wherever u are now, we are still ABADE... Love you *kisskiss*


Kamis, 04 Oktober 2012

Dua Dunia

Kopi... 
Hitam.Pekat.Kelam...( Harum )
Satu gelas tak pernah cukup. Seduh dan seduh lagi. Minum dan minum lagi. Begitu nikmat. Membuat ketagihan setiap orang yang menghirup aromanya hingga tergoda untuk terus meminumnya. Menghilangkan penat. Membuat pikiran tenang, lalu apalagi?
Ada saatnya nanti, ketika gelas yang begitu kau nikmati itu membuatmu merasakan sakit karna perlahan lapisan organ pencernaan  lambat laun terkikis, berdarah, perih...Lalu, kau akan berbuat apa? Berhenti?  Sampai kapan? Sampai saat nya kau temukan saat untuk menikmatinya kembali?

Susu...
Putih.Sehat.Bersih...( Amis )
Satu gelas saat kau akan beranjak pergi di pagi hari. Satu gelas saat kau bergegas  tidur melepas lelah.  Meminumnya membuat kau akan terasa hangat. Apalagi  jika kau tambahkan madu saat menyeduhnya. Susu, melengkapi  empat sehatmu menjadi sempurna. Kau takkan pernah menderita jika meminumnya. Susu terlalu baik untuk tubuhmu. Tapi ketika seseorang sedang gundah dan tak dapat berfikir jernih, ia takkan pernah mencari susu. Ya, tak akan....
                                                   
                                                  * * *

Itu aku. Laki-laki yang kata orang tidak punya masa depan. Tidak ada harapan. Siapa yang mau berteman denganku. Mendekatiku saja enggan. Orang hanya akan datang padaku saat ia merasa bosan, merasa jengah dengan hidupnya. Lalu mengajakku menikmati beberapa gelas kopi , kemudian pergi. Aku, mungkin kegagalan hidup yang pernah lahir ke dunia.

Itu kamu. Perempuan dengan paras cantik, berhati mulia, berotak cerdas. Kata orang kau sempurna. Semua orang suka dengan keberadaamu. Tak kecuali aku. Tapi kau pendiam, itu yang ku tahu dari mereka. Kau selalu sibuk dengan buku-buku itu. Seperti (selalu) menghindar dari keramaian. Seperti entah apa, kusebut saja, duniamu. Ingatkah saat kau membantu membersihkan luka di tanganku?  Itu entah kesekian kali nya mungkin kita bertemu, tapi, itu menjadi pertama kalinya kita saling menatap mata dan bicara.

                                                 * * *

Senja di tempat itu. Tak pernah berubah meski sudah bertahun-tahun terlewati. Sama seperti perasaan ku, yang tak pernah berubah untukmu. Aku yakin kau pun begitu. Kau, sudah pasti tau dimana kita selalu menikmati indahnya senja ini. Tempat dimana kita pernah menghabiskan waktu bersama.  Yakinlah sayang, akan ada saatnya nanti, kita pasti kembali bersama. Di suatu tempat yang lebih bahagia. Selama waktu itu belum tiba, aku akan tetap menunggu mu disini.

Aku baik-baik saja dan akan terus begitu.  Kau mengetahui itu lebih dari siapa pun. Kau memang tak di sisiku, tak menemaniku. Tapi kau meninggalkan cangkir berisi kopi susu sebagai penggantinya. Seperti katamu, kita memang tak pernah sama, tapi karena kita berbeda, perasaan ini menjadi luar biasa.


( Tuhan, aku sangat mencintainya. Aku berharap dunia ku tak (pernah) terpisah lagi dengannya. )

                                                  * * *